Minggu, 28 November 2010

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

     Masyarakat terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda. Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status, strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara alami didalam masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem pelapisan dalam masyarakat


1. Sistem pelapisan masyarakat tertutup diantaranya, Kasta Brahmana (pendeta), Kasta Ksatria (golongan bangsawan), Kasta Waisya (golongan pedagang), Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki kasta)

2. Sistem pelapisan masyarakat terbuka. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.

    Kesamaan derajat terjadi karena adanya perbedaan kemampuan yang terjadi dalam bermasyarakat. Oleh sebabitu munculah lapisan-lapisan yang dapat menyatukan hal yang awalnya berbeda kemudian menjadi satu, hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang 1945 tentang hak asasi manusia.

PEMUDA DAN SOSIALISASI

     Pemuda merupakan individu atau kelompok yang masih dalam usia penjajakan, dimana segala sesuatunya masih banyak yang belum diketahui, biasanya pemuda masih bersifat labil, dimana pemuda masih mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungan dan orang disekitarnya. Pemuda bagaikan kertas putih yang elum digoreskan tinta, apakah kertas tersebut akan ditulis dengan hal baik atau hal buruk? Sama halnya dengan pemuda, akan bersifat seperti apakah mereka kelak nanti?
    
     Pemuda sering menjadi simbol kenakalan remaja, namun tidak semua pemuda bersifat seperti itu. Ada juga pemuda yang bersifat baik, hal tersebut tergantung pada proses sosialisasi pemuda tersebut. Adapun pengertian sosialisasi yaitu, proses interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok yang disertai dengan proses penanaman norma-norma, aturan dan kebiasaan dari generasi ke generasi. Contohnya ada seorang pemuda yang baru pindah dari luar pulau Jawa ke Jakarta, tentunya kebiasaan, adat istiadat yang berlaku di Jakarta dengan di kota asalnya sangatlah berbeda. Pemuda trsebut harus besosialisasi dengan lingkungan yang baru.
  
     Proses sosialisasi tersebut dimulai dari perkenalan, keterlibatan dan keberlangsungan kehidupan yang baru di Jakarta. Dimana terjadinya suatu hal yang baru masuk kedalam kehidupan pemuda tersebut. Sedangkan peran sosial mahasisawa dan pemuda di masyarakat adalah sebagai penyampain kebenaran , agen perubahan, sebagai penerus masa depan, dan sebagai penggerak masyarakat dimana ide-ide bermunculan dan akan dilaksanakan oleh pemuda dan mahasiswa untuk mengembangkan bangsa menjadi yang lebih baik. Namun, pemikiran mereka masih belum masak dengan apa yang akan pemuda tersebut lakukan. Mereka melakukan sesuatu hanya dengan spontanitas, tanpa pikir panjang apa yang akan terjadi nanti? Pemuda hanya ingin sesuatu yang mereka inginkan dapat tercapai. Seharusnya mereka dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dengan cara belajar sungguh-sungguh, dengan belajar mereka dapat memajukan bangsa ini. Karena, pendidikan merupakan media pembelajaran untuk pengrahan agar mereka dapat mengerti dengan apa yang sedang dilakukannya.

     Setiap manusia barhak mengenyam pendidikan tinggi sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang-Undang 1945 bahhwa setiap warga negara Indonesia wajib menggenggam pendidikan 12 tahun, serta keinginan yang melatarbelakangi hal tersebut.

Senin, 15 November 2010

AGAMA DAN MASYARAKAT

     Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang agama dan masyarakat. Agama sangat berperan dalam bermasyarakat untuk terciptanya kehidupan yang baik berdasarkan norma yang berlaku. Adapun pengertian agama yaitu suatu kepercayaan manusia terhadap tuhan-Nya, sesuai dengan ajaran yang telah di tentukan dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya., demi mendapatkan pahala dari tuhan-Nya. Ada berbagai macam agama yang kita kenal diantaranya Islam. Kristen (Protestan dan Khatolik), Hindu, Budha dan Konghucu. Agama berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa, suku dan budaya, contohnya negara Indonesia dengan Irak yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam. Ketika Irak diserang oleh Palestine, bangsa Indonesia turut membantu irak untuk menyelamatkan kaum muslim. Dengan adanya agama, Indonesia dengan Irak dapat memepererat tali persaudaraan. 

     Namun, konflik sering terjadi antara umat yang berbeda agama. oleh sebab itu agama memiliki dimensi komitmen, diantaranya:

a. Dimensi Keyakinan

b. Dimensi Ritual

c. Dimensi Konsekuensi

d. Dimensi Perasaan


Walaupun berbeda-beda agama namun kita harus tetap bersatu, saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Seperti kita ketahui konflik antar umat beragama sring terjadi, contohnya ada pembangunan gereja di sekitar pemukiman yang dominan beragama Islam. Seharusnya hal tersebut tidak boleh terjadi, karena pada dasarnya semua agama itu sama yaitu mengajarkan kebaikan. Namun, yang berbeda hanya cara beribadah  dan tuhan-Nya saja. Oleh sebab itu kita harus saling menghormati antar umat beragama.