Rabu, 20 November 2013

CLOUD COMPUTING (KOMPUTASI AWAN

Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan dan pengembangan berbasis Internet. Awan (cloud) adalah suatu metode komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi iformsi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet dimana informasi secara permanen tersimpan di   server  internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, monitor dan lain-lain.


Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud   Computing dibagi menjadi berikut ini:
  1. Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Contoh: layanan email publik (YahooMail, Hotmail, Gmail), instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk). 
  2. Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. 
  3. Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT. Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Contoh  saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM dengan segera.


Keuntungan Cloud Computing
  1. Tanpa Investasi Awal : User dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan.
  2. Mengubah CAPEX menjadi OPEX : Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX).
  3. Lentur dan Mudah Dikembangkan : Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis user dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan.
  4. Fokus pada Bisnis, bukan TI : Dengan menggunakan Cloud Computing, user dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI.
  5. Skalabilitas : Dengan Cloud Computing, user hanya perlu membayar apa yang kita pakai.
  6. Sederhana : Perusahaan tidak perlu membeli infrastruktur ataupun perangkat lunak.
  7. Vendor Terkemuka : Dengan vendor terkemuka, kita mempunyai kepercayaan lebih terhadap data atau aplikasi yang kita simpan di Cloud.
  8. Sumber Daya Optimal : Dengan Cloud Computing, sumber daya perusahaan akan terkonsentrasi pada bisnis, karena masalah data ataupun support telah diurus oleh provider Cloud Computing.


Selasa, 05 November 2013

SISTEM INFORMASI YANG HARUS DILINDUNGI MELALUI SISTEM KEAMANAN

Aset Sistem Informasi yang harus di lindungi melalui sistem keamanan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu (lihat gbr. 6.1) :
1. Aset Fisik, meliputi :
a. Personnel
b. Hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya)
c. Fasilitas
d. Dokumentasi dan
e. Supplies
2. Aset Logika
a. Data / Informasi dan
b. Sofware (Sistem dan Aplikasi)

LANGKAH-LANKAH PELAKSANAAN SISTEM KEAMANAN

Langkah-langkah utama pelaksanaan Program keamanan yaitu (lihat gbr.6.2)
Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan)
Perencanaan proyek untuk tinjaun kemanan mengikuti item sbb :
a. Tujuan Review
b. Ruang Lingkup (Scope) Review
c. Tugas yang harus dipenuhi
d. Organisasi dari Tim Proyek
e. Sumber Anggaran (Pendanaan) dan
f. Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas
Identifikasi Kekayaan (Identification of asset)
Katagori asset :
a. Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)b. Hardware (Mainfarme, minicomputer, microcomputer, disk, printer,
communication lines, concentrator, terminal)
c. Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)
d. Dokumentasi (System and program doc.,database doc.,standards plans,
insurance policies, contracts)
e. Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)
f. Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
g. Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
h. Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software,
Spreadsheets)
Penilaian Kekayaan (Valuation of asset)
Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker
(1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk
memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode
untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset. Lihat gbr. 6.3

Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)
Lihat gbr. 6.4 Lapisan jenis ancaman aset SI
Sumber ancaman External :
1. Nature / Acts of God
2. H/W Suppliers
3. S/W Suppliers
4. Contractors
5. Other Resource Suppliers
6. Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through
fair or unfair competition)
7. Debt and Equity Holders
8. Unions (strikes, sabotage,harassment)
9. Governmnets
10. Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
11. Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)
Sumber ancaman Internal :
1. Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan
dan control yang tidak cukup.
2. Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase,
extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yg tidak
sah)
3. Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas.
Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats LikeIihood Assessment)
Contoh, perusahaan asuransi dapat menyediakan informasi tentang kemungkinan
terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu.
Analisis Ekspose (Exposures analysis)
Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu :
1. Identification of the controls in place
2. Assessment of the reliability of the controls in place
3. Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful
4. Assess the resulting loss if the threat is successful
Lihat gbr. 6.5. Tugas utama tahap analisis ekspose dan gbr.5.6. Ancaman, keandalan
kontrol, cakupan control, dan ekspose

JENIS-JENIS PROFESI IT

Website berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, hiburan dan transaksi. Seiring perkembangan teknologi, saat ini hampir semua lembaga memiliki website, baik itu lembaga pendidikan, pemerintahan, perusahaan, selain itu saat ini banyak orang yang memiliki website pribadi dan bahkan banyak orang yang menggunakan website sebagai media untuk berjualan. Sebuah web yang menarik harus dirancang sedemikian rupa oleh seorang web designer. 
Web desainer adalah orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Job description :
-    Membuat design layout dan user interface dari website baik secara umum maupun spesifik untuk fitur-fitur tertentu
-   Membuat design website element yang digunakan sebagai resource UI dari website
-   Bertugas melakukan konversi desain dari format gambar menjadi halaman website siap pakai dalam format HTML, XHTML atau format lain lengkap dengan stylesheet yang digunakan
-         Membuat stylesheet atau CSS dari website
Memelihara dan menjaga konsitensi desain interface dari website untuk beberapa browser yang berbeda
Seorang web designer harus menguasai dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan tampilan situs web serta harus mampu menerapkan berbagai aspek yang terdapat di dalam desain web.

   Seorang pengunjung biasanya akan merespons apa yang dilihatnya, yang ditampilkan di monitor, pada level psikologi. Seorang Web Designer yang baik harus dapat membuat dan meletakkan elemen-elemen untuk menarik, menyenangkan, dan memuaskan pengunjungnya. Tujuannya tidak hanya berhenti pada si pengunjung, tetapi membuat pengunjung merespons tujuan situs web itu. Kita bisa melihat hasil penciptaan pengalaman pada pengunjung itu ketika mereka mem-bookmark situs kita, mengingat situs kita, memberi tahu tentang situs kita kepada teman mereka, dan tinggal sebentar di situs kita.

     Web Designer harus selalu tertarik pada desain grafik, latihan menggambar dan mencorat-coret untuk menuangkan ide, imajinasi, kreasi, dan penglihatannya. Membiasakan untuk mengenali kombinasi warna yang baik, desain halaman web yang bagus, huruf yang cocok dan elemen desain lainnya, belajar mengoperasikan aplikasi-aplikasi penyunting dan pengolah grafik dan animasi. Serta belajar HTML, CSS, Javascript Programming, dan pendukung desain lainnya. Web Designer juga haras konsisten, terus belajar dan mencoba.

   Menjadi Web Designer yang handal setidaknya harus mempunyai kemampuan mencari dan menemukan ide dan kemudian mengolahnya dalam pikiran, menggunakan ide yang didapat secara efektif, menentukan nilai dari ide tersebut, menempatkan dengan benar dan memakainya dengan tepat.