Minggu, 09 Januari 2011

MENGHILANGNYA MASYARAKAT BETAWI DARI PUSAT IBUKOTA JAKARTA

     Pada kesempatan kali ini saya akan membahas dengan tema menghilangnya masyarakat betawi dari pusat ibukota Jakarta. Sebelum saya membahasnya lebih lanjut saya memohon maaf yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang merasa tersinggung.

     
    Dahulu sebagian besar masyarakat penhuni ibukota Jakarta adalah masyarakat betawi, namun mengapa sekarang ini  masyarakat betawi justru malah menghilang daripusat ibukota Jakarta dan berada di pinggir ibukota Jakarta? Pada awalna masyarakat betawi adalah masyarakat yang mempunyai harta yang berlimpah, seperti tanah dan kotrakan yang menjadi ciri khas masyarakat betawi.

     Namun lama-kelamaan harta tersebut berkurang karena sifat sebagian besar masyarakat betawi, masyarakat betawi biasanya tidak berpikir panjang trhadap keputusan yang diambilnya Para kaum pria masyarakat betawi biasanya memilki istri lebih dari satu dalam kata lain menikah lebih dari satu kali, dan mempunyai anak yang banyak, karena pada saat itu belum ada program KB (Keluarga Berencana) sehingga biaya kehidupan semakin meningkat. Minimnya uang pada saat ituu sehingga masyarakat betawi bermain judi, berharap akan menang dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin meningkat, namun alhasil judi hanya menambah hutang saja.Sehingga ia menjual tanah dan kontrakannya yang berada di pusat ibukota Jakarta sedikit demi sedikit, karena tanah dan kontrakan di daerah pusat ibukota jauh lebih mahal dibandingkan di daaerah pinggiran ibukota.

    Lama-kelamaan harta masyarakat betawi akan habisa maka dengan sangat terpaksa masyarakat betawi tinggal di pinggiran kota, karena kehidupan disana jauh lebih murah dan dapat menjamin untuk kebahagiaan keluarganya.

    Demikianlah pembahasan saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf terutama kepada masyarakat betawi. Ini hanya sebagian besar masyarakat betawi.

0 komentar:

Posting Komentar