Minggu, 13 Januari 2013

DILEMA ORDE BARU DAN REFORMASI


Dewasa ini masyarakat telah di bayang bayangi oleh kebimbangan arah kepemerintahan yang kian hari kian tidak terarah dan mengalami krisis kepercayaan terrhadap pemimpin dan pemerintahan

korupsi dan ketidak tegasan pemerintah masih saja menjadi headline di setiap media massa dan di benak rakyat indonesia.

Apabila kita tela'ah ke masa lalu indonesia saat era orde baru, ketegasan pemimpin menjadi momok yg di segani oleh rakyat indonesia, memang tak dapat di pungkiri pada era orde baru korupsi tetap menjadi salah satu ujian negeri ini. Hanya saja korupsi pada masa itu tidak separah saat ini yg dapat di katakan "dari hulu hingga hilir"

Apabila kita sadari bahwa era orde baru rakyat sangat di batasi dalam kebebasan berpendapat, namun rakyat tidak pernah di pusingkan oleh kemelut negeri ini seperti saat ini, rakyat seperti di bungkam, namun rakyat tetap merasakan kesejahteraan dan kemurahan harga - harga sembako.

Pada saat tahun 1998 (era reformasi) ada gerakan mahasiswa yang ingin menurunkan pemimpin saat itu (soeharto) yang merasa yakin bahwa perubahan ini akan membawa benar2 membawa perubahan, rupanya asumsi ini tidak membuahkan hasil yang di harapkan para mahasiswa, ada indikasi pula bahwa mahasiswa pada saat itu telah di tunggangi oleh kelompok kelompok yang mempunyai tujuan di luar keinginan mahasiswa.

Berbanding terbalik dengan era reformasi saat ini, betul saat ini kita bebas berbicara hingga tak ada batasan, kita bebas berekspresi, harga sembako melambung, kita bebas melakukan aktifitas politik dari yang berjalan lurus hingga menyimpang, setiap orang ingin bicara dan merasa pintar, namun apa dampak dari semua ini? Semua menjadi tidak terarah, banyak pendapat yang tidak satupun dapat di ambil, di tambah lagi dengan pempimpin saat ini yang hanya terdiam dan banyak berkata "turut prihatin", sayapun menjadi prihatin dengan kondisi ini.

Dengan terjadinya hal ini, tak sedikit rakyat yang ingin kembali ke masa orde baru, rakyat ingin kembali sejahtera, sembako murah dan merindukan pemimpin yang tegas.


0 komentar:

Posting Komentar